Dua orang tentara Amerika Serikat ditangkap menjelang perayaan HUT TNI 4 Oktober 2017 lalu di sekitar Dermaga Indah Kiat, Cilegon Banten. Kedua tentara itu diketahui berinisial ZM dan BM.
Kapuspen TNI Mayjen Wuryantoro mengaku TNI telah menyerahkan kedua WN AS itu kedutaan besar AS di Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PPP Muhammad Arwani Thomafi, meminta pemerintah untuk menelisik maksud dan tujuan dua tentara Amerika Serikat (AS) berusaha menyusup ke acara hari ulang tahun TNI yang ke 72 di Cilegon, Banten. Dia khawatir tentara AS itu ingin melihat dengan detil persenjataan yang dimiliki oleh Indonesia.
"Yang kita khawatirkan justru bukan dalam rangka ingin ngecek atau melihat secara detail Alutsista kita. Mungkin ada tujuan-tujuan lain yang lebih strategis dari sekedar tahu senjata kita seperti apa. Ini yang harus dicari," kata Arwani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/10).
Menurutnya pemerintah juga harus mengecek dokumen keimigrasian dari dua tentara itu. Selain itu, tambah Arwani, pemerintah harus segera melakukan investigasi lebih lanjut terkait kemungkinan adanya kegiatan mata-mata yang dilakukan oleh tentara dari negara adidaya tersebut.
"Ada tidak dokumen-dokumen yang dirasa belum dipenuhi oleh orang tersebut. Ada tidak hal-hal yang masuk kategori pelanggaran keimigrasian ataupun juga tindakan-tindakan yang mencurigakan misalnya terkait dengan mata-mata spionase dan lain sebagainya, nah kita serahkan ke aparat," ungkapnya.
Arwani juga menegaskan bahwa sebaiknya pengawasan pada orang yang berkunjung ke Indonesia harus ditingkatkan. Terutama pada pengawasan masuknya pejabat militer ke Indonesia.
"Termasuk juga para pejabat ataupun juga, khususnya adalah pejabat militer, pejabat non sipil. Tentu harus ada prioritas pengawasan, beda dengan masyarakat sipil lainnya, nah yang pasti proses secara hukum dikedepankan," ucapnya.
Perlu ditindaklanjuti BAIS
Senada dengan Thomafi, Anggota Komisi I DPR Supiadin Aries Saputra juga meminta Badan Intelijen Strategis TNI menindaklanjuti adanya dua tentara asing yang diduga menyusup.
"Saya harapkan BAIS TNI bisa menindaklanjuti masalah tersebut karena warga negara asing yang hadir, diundang secara resmi," kata Supiadin di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan pada acara HUT TNI yang lalu, para Atase Pertahanan (Athan) dan Duta Besar (Dubes) Negara Sahabat juga banyak yang hadir dan diundang secara resmi.
Menurut dia, ketika ada WNA yang hadir apalagi tentara asing, tentu saja ini harus dipertanyakan tentang kehadiran mereka.
"Pertama, mereka ingin menyaksikan Upacara HUT TNI tetapi tidak punya undangan. Kedua, kehadiran dua tentara tersebut mungkin ingin merekam perkembangan Alat Utama Sistem Persenjataan TNI," ujarnya. [ian]
ADS HERE !!!