|
Sertu Nicolas dan Sertu Wahyu Fajar Dwiyana. |
PATRIOT SEJATI - Aksi preman sudah meresahkan. Mereka menganiaya dan hendak memperkosa. Namun saat berhadapan dengan prajurit Kopassus, para begundal ini kena batunya.
Sertu Wahyu Fajar Dwiyana jadi perbincangan. Prajurit Kopassus ini melintas di Jalan Tanjung Sari, Sumedang pada Kamis (25/5) pukul 20.30 WIB. Dia melihat seorang warga sedang dikeroyok delapan orang preman mabuk.
Wahyu spontan turun dari sepeda motor dan mengajak sekelompok pemuda itu untuk menyelesaikan masalah secara baik-baik. Dia berniat menyelamatkan warga yang dikeroyok tersebut.
Namun, delapan pemuda itu tidak menerima. Meskipun Sertu Wahyu sudah mengaku anggota TNI, mereka tidak menghiraukan dan berusaha mengeroyok. Akhirnya terjadi perkelahian antara Wahyu dengan delapan pemuda mabuk itu.
Joko mengatakan Wahyu membela diri hingga akhirnya berhasil memukul roboh dan melumpuhkan salah satu pengeroyoknya. Melihat salah satu rekannya roboh, pemuda-pemuda mabuk lainnya akhirnya melarikan diri ke berbagai arah.
"Pengeroyok yang berhasil dilumpuhkan kemudian dibawa ke Koramil Tanjung Sari bersama korban warga yang dikeroyok sebagai saksi. Pelaku kemudian diserahkan ke Polsek Tanjung Sari untuk penuntasan hukum lebih lanjut," kata Kepala Penerangan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat Letkol Inf Joko Tri Hadimantoyo.
Masih ada sosok pemberani lainnya. Dia adalah Nicolas Sandi Harewan, anggota Kopassus TNI AD dari Sat-81. Prajurit muda itu menyelamatkan seorang karyawati berinisial I yang hendak diperkosa di dalam angkot tahun 2012 lalu.
I (31) nyaris diperkosa dalam angkot C-01 jurusan Ciledug-Kebayoran Lama di sekitar Lapangan Banteng. Dia sudah dibekap oleh tiga orang pria yang berada di dalam angkot tersebut.
Untungnya I berteriak minta tolong dan didengar Nicolas yang kebetulan melintas dengan motor dalam posisi beriringan dengan angkot itu.
Melihat ada kejanggalan di angkot itu, dia pun mengejarnya. Nicolas sempat melemparkan helmnya supaya angkot berhenti. Si sopir yang mengetahui kendaraannya dibuntuti, para pelaku lantas melempar I keluar dari angkot. Saat itu, posisi angkot tepat berada di depan Gedung Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara.
Nico segera menolong karyawati tersebut. Aksinya menyelamatkan I dari para begundal malam itu.
Sejumlah petinggi TNI memberikan penghargaan pada Serda Nico. Pangkatnya dinaikkan satu tingkat menjadi Sersan Satu. [ian]
Sumber : Merdeka.com
ADS HERE !!!