Patriot Sejati - Bentrokan anggota TNI dan Brimob kembali terjadi. Kali ini bentrokan terjadi di Markas Satuan Brimob Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 di Kawasan Jalan Kumudasmoro Gisikdrono, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah Minggu (12/7) sekitar pukul 02.00 WIB.
Padahal Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti menandatangani Nota Kesepahaman Pendidikan Bersama antara TNI dan Polri. Jenderal Moeldoko mengatakan, pendidikan bersama untuk membangun soliditas antara TNI dan Polri. Bahkan ia mengakui bisa untuk mencegah adanya bentrokan kedua kesatuan itu.
Menurut dia, jika tercipta soliditas dalam TNI dan Polri maka sinergitas di lapangan akan terwujud. "Waktu saya dengan beliau (Komjen Badrodin) juga begitu. Satu mie dengan satu telor gabung jadi satu, itu emosi yang terbangun bersama-sama itu yang muncul kekompakan," ucapnya.
Dirinya juga mengakui pertikaian TNI dan Polri selalu terjadi kepada prajurit yang berpangkat bintara. Oleh sebab itu, calon perwira yang akan menjadi komandan mereka, dididik bersama untuk mencegah gesekan TNI-Polri.
Berikut bentrokan Polisi vs TNI yang paling mengerikan dirangkum oleh merdeka.com :
1. TNI AD vs Brimob di Batam masalah beking pengusaha
Merdeka.com - Barak Teratai Satuan Brimob Polda Kepri di Batam diserang oleh anggota TNI AD Yonif 134/TS Batam. Kondisi barak berantakan, sebab kaca pintu masuk pecah berserakan, Rabu (19/11) lalu.
Akibat penyerangan tersebut, Barak Teratai yang difungsikan sebagai Poliklinik Brimob itu mengalami kerusakan cukup parah, yaitu kaca depan dan belakang pecah serta 19 unit Sepeda motor di rusak dan digulingkan oleh TNI.
Sementara praktik beking keamanan oleh aparat TNI dan Polri di Batam sudah terjadi dalam kurun waktu yang lama. Hal ini pun menimbulkan bibit-bibit persaingan yang tak bisa di pandang remeh.
Penggerebekan penimbunan BBM ilegal yang dilakukan aparat Polda Kepulauan Riau (Kepri) dibantu Brimob berujung ricuh. Empat anggota TNI tertembak dalam kasus ini.
"Dari hasil investigasi diketahui memang ada anggota TNI khususnya dari Batalyon 134 yang bertugas sebagai pengamanan," kata Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya dalam konferensi pers hasil investigasi bentrok TNI-Polri di Batam di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (14/10) lalu.
2. Anggota TNI keroyok brimob dan rusak motor di Semarang
Merdeka.com - Ratusan orang bersenjata laras panjang terlibat bentrok dengan anggota Brimob Simongan di Markas Satuan Brimob Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 di Kawasan Jalan Kumudasmoro Gisikdrono, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah Minggu (12/7) dini hari. Kejadian terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.
Sempat terdengar beberapa letusan tembakan ke udara. Bahkan, sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian berusaha melihat insiden tersebut diusir dan disuruh masuk rumah oleh orang tersebut.
Seorang saksi mata berinisial YK (60) menceritakan peristiwa yang terjadi di Markas Brimob Simongan Semarang saat terjadi penyerangan. Kebetulan YK saat kejadian sedang menginap di rumah menantu, asrama kompleks Brimob Simongan.
YK mengungkapkan, jika sekelompok orang yang dikejar-kejar itu diduga adalah anggota TNI dari Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) Kota Semarang, Jawa Tengah. Diduga sebelum aksi kejar-kejaran itu telah terjadi bentrokan antara anggota TNI Penerbad dan anggota Brimob di dalam Mako Brimob Simongan Semarang tersebut.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispen AD) Brigjen TNI Wuryanto mengakui adanya bentrokan antara anggota Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) di Semarang.
"Perintah pak Gatot diusut secara hukum, perintahnya cegah masing-masing kesatuan tidak mencampur adukan tindakan pelanggaran dengan kasus ini," kata Wuryanto.
3. Polisi tembak prajurit TNI, Batalyon Armed 15 bakar Polres OKU
Merdeka.com - Puluhan personel TNI anggota Batalyon Armed 15 Martapura menyerang Mapolres Ogan Komering Ulu di Baturaja. Mapolres dibakar, begitu juga beberapa kendaraan polisi yang diparkir di halaman Mapolres.
Puluhan penyerang yang mengenakan baju loreng ini mendatangi Mapolres OKU pukul 08.00 WIB, Kamis (7/3) lalu. Mereka menggunakan puluhan motor. Para anggota TNI ini menanyakan kelanjutan hukum polisi yang menembak rekan mereka, Pratu Heru Oktavian.
"Saya barusan bicara sama Kapolres. Sebenarnya rencananya akan unjuk rasa damai terkait temannya yang tertembak, tapi jadi tidak terkendali," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Suhardi Alius.
Informasi yang dikumpulkan polisi yang sedang apel pagi tak menyangka kedatangan itu untuk menyerang mereka. Para personel TNI itu memukuli polisi, sebagian lagi melakukan penusukkan. Saksi mata melihat para polisi berlarian panik meninggalkan markas mereka sambil terluka.
4. Tak terima ditegur, Polisi vs TNI bentrok di Karawang
Merdeka.com - Satu kompi TNI menyerang Brimob yang tengah berjaga di Pospol depan Mega Mal Karawang. Akibatnya, sejumlah polisi terluka dan Pospol hancur dirusak anggota TNI.
Korban penyerangan TNI di Pos Lantas depan Mega Mal Karawang, salah satunya Briptu Deni dari Lantas Polsek Pangkalan yang saat itu tengah berpatroli.
"Tiba-tiba mobil saya dipalang sama anggota TNI mereka buka pintu nyeret saya. Terus sambil teriak mereka itu lalu saya dihajar habis-habisan," kata Briptu Deni kepada wartawan di RS Cito Karawang, Selasa (19/11).
Akibat pengeroyokan tersebut, Deni tak sadarkan diri. Sampai akhirnya dia mendapati dirinya terbaring di rumah sakit. "Mengalami luka dan bibir bengkak, babak belur, hidung berdarah dan mobil dihancurin." kata dia.
Namun kasus penyerangan di Pospol Karawang, berawal keributan anggota TNI antara Praka Edi dengan Bripka Wely. Penyebab keributan karena Praka Edi tidak terima ketika ditegur oleh Bripka Wely dengan muka sinis.
Keduanya akhirnya terlibat baku hantam. Praka Edi dipukul. Melihat perkelahian itu, anggota Brimob lainnya langsung melerai. Kasus cekcok itu terjadi pada pukul 09.30 WIB di halaman parkir kantor DPRD Karawang.
Akibat penyerangan tersebut, beberapa anggota Dalmas mengalami luka. Setelah selesai melakukan penyerangan kurang lebih 20 menit, gerombolan anggota Yonif 305 kabur meninggalkan lokasi menuju Jalan Tuparev sampai di Bundaran Mega Mal.
Mereka lalu merusak Pos Lantas dan mobil milik anggota polisi depan Mega Mal Karawang. Selain itu, mereka juga melakukan perusakan Pos Gatur Hero dan 1 unit mobil pikap. Next
Sumber : merdeka.com